Bagi Anda yang saat ini masih
menggunakan zat perasa sintetis pada resep makanan dan minuman, bisa jadi flavor
atau perasa yang ditambahkan terbuat dari serbuk kayu atau wood pulp! Mahalnya
harga rempah-rempah yang dijadikan bahan perasa alami menyebabkan banyak penelitian
untuk menciptakan flavor alternatif dengan biaya lebih murah dan aroma jauh
memikat. Diantaranya perasa dari serbuk gergaji kayu yang biasa dijadikan alas
kandang hamster!
Terdapat kandungan lignin dan selulosa
pada serbuk kayu yang bila diekstraksi dapat menjadi perasa makanan tak ubahnya
aroma rempah-rempah, dan aroma vanilla adalah satu dari sekian banyak perasa
yang bisa dibuat dari serbuk kayu ataupun bubur kertas sebagai limbah yang banyak
belum termanfaatkan tersebut. Limbah gergaji kayu berupa serbuk yang diketahui
bermanfaat juga sebagai bahan cangkang sosis dan krimer es krim sebagaimana
berita pada The Wall Street Journal.
Lignin yang selain terdapat pada serbuk kayu juga sebenarnya ada pada bahan makanan alami lainnya seperti kentang, wortel dan akar sayuran di mana lignin bermanfaat untuk kesehatan. Namun lignin pada serbuk kayu yang masih jadi perdebatan apabila dijadikan bahan perasa alternatif pada makanan dan minuman. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang belum memiliki aturan seberapa banyak selulosa boleh digunakan sebagai bahan zat perasa, sebagaimana penjelasan John Douillard dikutip dari situs LifeSpa.
Pastinya
para pelaku industri makanan dan minuman yang dapat melakukan penghematan
dengan adanya pemanfaatan lignin dan selulosa pada serbuk kayu sebagai bahan
flavor atau perasa. Penjelasan lain yang didapat dari Calton Nutrition,
selulosa pada serbuk kayu sebagai zat perasa makanan yang dinyatakan aman untuk
dikonsumsi oleh manusia, walaupun kembali jika belum ada batasan pada
jumlah selulosa yang dapat digunakan dalam produk makanan dimaksud untuk
konsumsi manusia. Selulosa serbuk
kayu yang umum digunakan
dalam makanan olahan memiliki
keunggulan rendah lemak dan
serat tinggi sehingga banyak digunakan pada produk seperti es krim, roti,
pancake, pizza, sirup hingga
keju.